INDONESIA CAREER CENTER NETWORK SUMMIT 2018

Notulen

  1. Pemaparan Ir. Prakoso, MM (Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan KEMENRISTEK DIKTI)
  • Saat ini ada 3 literasi baru yaitu:
  1. Literasi data
  2. Literasi Teknologi
  3. Literasi Manusia

Ketiga literasi ini sangat dibutuhkan pada zaman ini agar para lulusan lebih kompetitif dan mudah diterima dalam dunia kerja.

  • Perlu adanya kurikulum orientasi baru dalam ERI 4.0 tidak cukup hanya literasi lama (menulis, membaca, matematika)
  • Solusi yang bisa dilakukan adalah:
  1. Reorientasi  kurikulum
  2. Kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan kepemimpinan, teamwork dan entrepreneurship
  3. Hybrid learning
  4. Unit Khusus Lifelong Learning
  5. Bimtek Reorientasi Kurikulum dari Kemristek untuk 400 PT di Indonesia

 

  1. Pemaparan Fajrin M. Rasyid (Co-Founder Buka Lapak)
  • Saat ini adalah era platform economy dimana perusahaan online semakin berkembang karena masyarakat semakin banyak yang menggunakan.
  • Buka lapak sendiri membutuhkan 3 wanted skils:
  1. The entrepreneurial spirit
  2. Problem solving
  3. Target oriented (fokus pada hasil bukan sekedar mengikuti aturan/SOP perusahaan)
  1. Pemaparan Erwin Muniruzaman (Talent Manajemen and Organizational Aligment Leader-Willis Tower Weston)
  • Menciptakan lulusan yang berkualitas itu dimulai dari visi kampus sendiri. Begin with the end in mind!
  • Lulusan harus dibina dan diperhatikan karakternya oleh Pusat Karir
  1. Bagaimana psikologinya?
  2. Skillnya apakah sesuai dengan permintaan perusahaan?
  3. Apakah lulusan memiliki kesamaan tujuan dengan perusahaan? 
  • Perusahaan sendiri meng-hire orang-orang yang sesuai bukan yang terbaik. The right people not the best people.
  • Apakah kurikulum kita didesain untuk menghasilkan lulusan yang peduli orang lain dan bisa bereaksi positif dengan segala situasional?

 

  1. Diskusi bersama ICCN (peran pusat karir)
  • Pusat karir adalah single point kontak yang bisa dihubungi oleh perusahaan (hub) untuk lowongan pekerjaan dan program magang
  • Pusat karir adalah  marketing dan etalase lulusan
  • Pusat karir adalah pemoles kompetensi kerja. Yang memproduksi lulusan adalah program studi dan pusat karir adalah pemoles agar lebih menarik. Maka kegiatan fokus pada bagaimana memoles diri dan speak up berkelanjutan
  • Pusat karir adalah supplier data (IT dan statistic harus kuat)
  • Pusat karir harus memperhatikan kesehatan psikologi calon lulusan
  • Pusat karir adalah talent pool (tidak hanya sekedar hit & run dalam program seminar/workshop)
  • Buatlah program magang (walaupun studi lebih lama tapi masa tunggu kerja akan lebih kecil dan gaji lebih besar)
  • Mintalah kepada bagian akademik agar membuat mata kuliah softskill non SKS
  1. Pemaparan Sofyan Rohidi (Ketua Harian Forum Human Capital Indonesia)
  • HCI hadir untuk PT yang punya program vokasi untuk merekrut calon pekerja melalui program magang di seluruh perusahaan BUMN
  • Program magang bersertifikasi ini mencari calon lulusan yang memiliki passion/minat yang kuat dan karakter yang baik (biasanya aktif di organisasi).
  • Program ini memerlukan link and match kurikulum>> semakin cepat kurikulum disesuaikan pasti akan semakin cepat terserap
  • Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) hadir dan akan menyerap 25.000 calon lulusan di tahun 2019. PT diharapkan mempersiapkan calon lulusan.
  1. Pemaparan Andrianto (Indomaret Group)
  • Program magang/PKL/intership sering gagal karena program dilakukan dalam waktu yang singkat:
  1. Data perusahaan bocor karena mahasiswa selalu meminta data untuk skripsi
  2. Setelah belajar tentang perusahaan mahasiswa akan pergi
  3. Mahasiswa tidak diberi tanggung jawab dalam perusahaan (kebayakan hanya sebagai pemoto copy)
  4. Kampus tidak memberi beban sks yang cukup (Binus memberi 37 SKS untuk program magang selama 1 tahun full)
  5. Tidak mungkin perusahaan datang ke kampus terus menerus apalagi kampus kita bukan top 10 maka program magang adalah solusi. Kita kirim mereka magang di perusahaan setelah memperbaiki mental, karakter dan sikap kerja mereka.
  6. Mengubah kurikulum tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi harus dilakukan kalau ingin maju.
  1. Kesimpulan dan Saran
  1. ICCN hadir di Indonesia membantu pusat karir untuk maju tanpa harus menunggu program-program dari pemerintah
  2. Solusi dari sulitnya melakukan job fair di PT adalah dengan melakukan program magang bersertifikat dengan user, dimana user akan merekrut mereka setelah lulus.
  3. Prodi, pusat karir dan bidang akademik bekerja sama untuk melakukan beberapa reorientasi kurikulum terkait program magang, beban SKS dan sertifikatnya.
  4. Prodi, pusat karir dan bidang akademik harus bekerja sama untuk menyediakan mata kuliah softskill non-SKS yang bisa diambil oleh mahasiswa sehingga mereka cepat dibentuk karakter, mental dan sikap kerjanya.
  5. Pusat karir harus memiliki tim psikologi yang kuat untuk program bimbingan karir yang berkelanjutan (tidak sekedar mengadakan workshop/seminar yang hit & run).

Materi workshop dan pelatihan dalam hal entrepreneurial spirit, problem solving, leadership, teamwork dan target oriented sangat direkomendasikan oleh user/industry.

Bagikan ke Sosial Media

Tags: